Langsung ke konten utama

REVIEW FILM "BEBAS"


REVIEW FILM “BEBAS”
by:RahmadillaSM



Film “Bebas” ini merupakan re-make film Korea Selatan berjudul “Sunny”. Sebelum Indonesia ada beberapa negara yang sudah memproduksi ulang film ini yaitu Jepang, Vietnam dan Amerika Serikat. Jadi Indonesia merupakan negara ke-empat yang telah memproduksi ulang film ini.
Film “Bebas” ditayangkan serentak dibioskop Indonesia pada 3 Oktober 2019. Film yang diproduseri oleh Mira Lesmana dan di sutradarai oleh Riri Riza ini menceritakan tentang kisah pertemanan sekelompok anak SMA pada era ’90-an yang terpisah selama 23 tahun dan kembali dipertemukan karena suatu sebab.

Sinopsis Film “BEBAS”
Beradaptasi di tempat yang baru memang tidak mudah. Coba tanyakan itu pada  Vina (Maizura), seorang remaja SMA yang pindah dari Jawa Barat, ke salah SMA Negeri bergengsi di ibu kota Jakarta. Berbagai gestur tubuh dan tentu saja gaya bicaranya masih terasa sangat Jawa Barat.
Hampir satu kelas nge-cengin gaya Vina, si anak baru. Namun, karakter Vina yang masih terbilang lugu, justru dibantu oleh siswi dan siswa lainnya di sekolah itu. Kris (Sheryl Sheinafia) Jessica (Agatha Pricilla) Gina (Zulfa Maharani), Suci (Lutesha)  dan satu-satunya remaja pria bernama Jojo (Baskara Mahendra)
Usut punya usut vina, Suci, Jessica, Kris, Gina dan Jojo adalah satu geng sekolah yang diberi nama BEBAS. Kebersamaan mereka terusik saat terjadi peristiwa tragis yang menyebabkan keenam sahabat ini harus dipisahkan. Sejak saat itulah, mereka seperti tak pernah terpisahkan, sampai pada akhirnya, perpisahaan mengantarkan enam orang Geng BEBAS ini berpisah. Mereka punya tujuan masing-masing yang perlu dilakukan. Tak lagi sekadar bebas, namun menatap masa depan.
Pada akhirnya, Vina yang sudah dewasa (Marsha Timothy) tanpa sengaja bertemu dengan Kris dewasa (Susan Bachtiar) di rumah sakit. Dari pertemuan inilah beberapa hal terungkap. Ada duka, rahasia dan cinta yang belum diselesaikan. Vina merasa ia perlu mempertemukan sahabat-sahabatnya lagi.
Ia mencari sahabat-sahabatnya yang kini telah dewasa, yaitu Jessica (Indy Barends), Jojo (Baim Wong), Gina (Widi Mulia), dan Suci. Sebuah perjalanan panjang yang harus dilalui, meskipun waktu tak pernah bisa diputatr mundur untuk ke belakang lagi.


Pemeran Film “BEBAS”
Yang berperan dalam geng Bebas remaja itu ada Maizura sebagai Vina, Sheryl Sheinafia sebagai Kris, Agatha Pricilla sebagai Jessica, Lutesha sebagai Suci, Zulfa Maharani sebagai Gina dan Baskara Mahendra sebagai Jojo.
Yang berperan dalam geng Bebas dewasa itu ada Marsha Timothy sebagai Vina, Susan Bachtiar sebagai Kris, Indy Barends sebagai Jessica, Widi Mulia sebagai Gina, Baim Wong sebagai Jojo.
Dan pemain lainnya itu ada Amanda Rawles sebagai Lila, Giorgino Abraham sebagai Andra, Brandon Salim sebagai Dedi, Kevin Ardilova sebagai Jaka, Syifa Hadju sebagai Mia, Bisma Karisma sebagai Yongki, Sarah Sechan sebagai Ambu, Tika Panggabean sebagai Bu Guru, Daan Aria sebagai Pak Guru, Edward Suhadi sebagai Dedi dewasa, Jefri Nichol, Cut Mini sebagai ibunya Gina, Irgi Fahrezi sebagai ayahnya Vina, Oka Antara sebagai Jaka dewasa, Happy Salma sebagai ibu tiri Suci, Dea Panendra sebagai Ayu, Darius Sinathrya sebagai suaminya Vina, Timotius Juventus, Windy Apsari, Shindy Huang, Nada Novia, Cut Ashifa, Agnes Naomi, Reza Rahadian sebagai notarisnya Kris dan Salvita Decorte sebagai Suci dewasa.



Review Film “BEBAS”
Film ini menyajikan kisah persahabatan yang membuat saya menjadi nostalgia dengan suasana masa SMA.  Selama saya menonton perasaan dibuat campur aduk karena film beralur maju mundur. Satu sisi saya dibuat terenyuh dan sedih namun tak lama kemudian saya akan tertawa terbahak-bahak.
Dialog dari para tokoh mampu membuat penonton bernostalgia dengan kenangan ketika masih sekolah. Detail serta hal- kecil pun tak lupa disajikan dalam film seperti penggunaan Bahasa “G”,  Majalah Bobo, Gelang yang dibuat dari lilitan kain, Kue kepang, Walkman, bahkan telepon bergembok membuat nuansa '90-an dalam film semakin kental.
Namun karena saya sudah menonton film “Sunny” saya merasakan banyak perbedaan, mulai dari jumlah anggota geng Bebas yang berkurang satu dan salah satu anggota geng Bebas yang diganti menjadi pemeran laki-laki. Saya merasa kurang puas karena saya sudah berekspektasi film ini akan sebagus dan sesedih film “Sunny” ternyata tidak membuat saya sedih. Hal ini juga dikarenakan film yang beralur maju mundur, disaat scene sedih saya belum mendapat feel nya tapi scene lucu sudah dikeluarkan. Meskipun begitu  perasaan nostalgia dan pesan nya tetap masih bisa tersampaikan dengan baik.
Sinematografi dan pengambilan gambar menurut saya bagus. Penggunaan bahasa dan jalan cerita mudah dipahami. Film ini cocok dan bisa dinikmati semua generasi sebab pesan serta kondisi yang digambarkan masih sesuai dengan zaman sekarang. Fllm ini juga tetap bisa dinikmati orang-orang yang belum pernah menonton film “Sunny” sebelumnya.
 Rating dari saya 8/10.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ITSM (Information Technology Service Management)

ITSM (Information Technology Service Management) atau Manajemen Layanan Teknologi Informasi adalah suatu metode pengelolaan sistem teknologi informasi (TI) yang secara filosofis terpusat pada perspektif konsumen layanan TI terhadap bisnis perusahaan. ITSM merupakan kebalikan dari pendekatan manajemen TI dan interaksi bisnis yang terpusat pada teknologi. Istilah ITSM tidak berasal dari suatu organisasi, pengarang, atau pemasok tertentu dan awal penggunaan frasa inipun tidak jelas kapan dimulainya. Manfaat ITSM: ·        Mengurangi pemakaian biaya, yaitu dengan mengintegrasikan layanan dan rantai produk pasokan ·        Tingkat persediaan layanan dapat dikurangi, maka total biaya persediaan juga dapat dikurangi ·        Layanan pelanggan dapat dioptimalkan ·        Meningkatkan pendapatan layanan ·        Mengurangi biaya tidak perlu dari bagian layanan melalui perbaikan ramalan/perkiraan ·        Meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan Kerangka kerja (frame

Review Film "BUMI MANUSIA"

REVIEW FILM "BUMI MANUSIA" By:RahmadillaSM Pemeran Film "Bumi Manusia" Iqbaal Ramadhan sebagai Minke, Mawar Eva de Jongh sebagai Annelies, Sha Ine Febriyanti sebagai Ontosoroh/Sanikem, Amanda Khairunnisa sebagai Sanikem muda, Giorgino Abraham sebagai Robert Mellema, Bryan Domani  sebagai Jan Dapperste/Panji Darman, Jerome Kurnia sebagai Robert Suurhof, Donny Damara sebagai Bupati B, ayah Minke, Ayu Laksmi  sebagai Ibu Minke, Dewi Irawan  sebagai Mevrouw Telinga, Chew Kin Wah  sebagai Ah Tjong, Kelly Tandiono  sebagai  maiko , Christian Sugiono sebagai Kommers, Hans de Kraker sebagai Jean Marais, Ciara Brosnan sebagai May Marais, Edward Suhadi sebagai Gendut Sipit, Jeroen Lezer sebagai Martinet, Rob Hammink sebagai Maarten Nijman, Tom de Jong sebagai Herbert de la Croix, Peter Sterk sebagai Herman Mellema, Salome van Gruinsven sebagai Miriam de la Croix, Dorien Verdouw sebagai Sarah de la Croix, Angelica Reitsma sebagai Magda Peters,

MAKALAH AUDIT TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI

  TUGAS AUDIT TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI     Oleh : Rahmadilla Salsabila Mahdison (15118812)   Dosen: Imam Ahmad Trinugroho, ST., MMSI.   FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK 2021   BAB I PENDAHULUAN   1.1. Latar Belakang       Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang informasi dan komunikasi yang mampu menciptakan alat-alat yang mendukung perkembakangan teknologi informasi, mulai dari system komunikasi sampai dengan alat komunikasi yang searah maupun dua arah (interaktif). Perkembangan cara penyampaian indormasi yang dikenal dengan istilah teknologi informasi bisa dikatakan telah merasuki kesegala bidang, karena dengan dukungannya membuat organisasi/instansi dan individu/perseorangan dalam kancah dunia bisnis merasa memiliki keunggulan daya saing luar biasa khusunya dalam mengaudit system informasi akutansi yang berbasis pada komputerisasi guna membantu meningkatkan penyediaan informasi agar dapat